Kontroversi point di kelas Lovebird, Piala Pasundan 2

ADSENSE HERE!

Kontroversi point di kelas Lovebird, Piala Pasundan 2 - Minggu, 15 April 2018 di kompleks Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Tepat diadakannya gelaran lomba & pameran burung berkicau tingkat Nasional. Dengan tajuk Piala Pasundan 2, lomba yang menampilkan sederet burung - burung papan atas dari berbagai daerah di Indonesia itu memberikan tontonan menarik bagi yang datang menyaksikan.

Terutama pada sesi Lovebird, pada sesi ini hampir semua lovebird berlabel Nasional turut serta di gelaran Piala Pasundan 2 ini. Tidak lepas dari apa yang banyak dibicarakan kicau mania tentang LB konslet, pada gelaran ini hampir dari 40an LB konslet ikut memeriahkan lomba. Nama - nama seperti Awe-we, Marocak, Mabok, Kunti, Gendewo, Condet, Cepot, Edane, Robot Gedeg, Sadewo, Kaisar, Arnold, Onah, dan lainnya. Namun dalam gelaran Piala Pasundan 2 ini ada yang menarik dan menjadi perbincangan sampai menimbulkan perdebatan. Muncul banyak pertanyaan dan perdebatan ialah pada sesi lovebird kelas bebas aksi A Borosngora. Perdebatan yang ada dikarenakan pada kelas ini raihan point juara 1&2 bisa mencapai angka 6000 dan 5000an. Dan tepat di sesi ini LB yang meraih podium 1&2 ialah LB kunti milik om Syaiful dari Wani BC dan Mabok milik Elmo 29 Sf yang saat itu membela Naga Sakti BC. Raihan point LB kunti yang mendapat 6155 dan Mabok 5900 inilah yang saat ini jadi perbincangan hebat. Karena menurut beberapa kicau mania, raihan point sebanyak itu sangat tidak mungkin dengan sistem penilaian yang hanya berkisar 10 - 15 menitan dalam 1 sesi. Namun bukan tanpa penjelasan, maka dari itu Lovebird Bekasi ingin memberikan penjelasan yang didapat dari berbagai sumber mengenai kontroversi point yang terjadi agar tidak menimbulkan perdebatan diantara kicau mania yang dapat merugikan pihak - pihak yang terlibat.

Berikut penjelasan tentang point di kelas Lovebird Bebas Aksi A Borosngora ;

Saat itu, sesi lovebird kelas Bebas Aksi A Borosngora tiket 200 ribu dimulai. Di 5 menit jalannya penilaian keadaan mulai tidak kondusif suara bising dari keriuhan peaerta sangat mengganggu jalannya penilaian. Bahkan peserta sampai masuk kedalam lapangan sehingga penilaian harus dihentikan sementara. Setelah kondusif dimulai kembali penilaian, namun setelah berjalan 10 menitan peserta mulai masuk kembali karena protes yang akhirnya harus di hentikan lagi penilaian. Setelah di tenangkan dan akhirnya penilaian dimulai lagi sampai kurang lebih 5 menitan barulah selesai penilaian. Jadi kesimpulan dari kontroversi total point di kelas lovebird Bebas Aksi A Borosngora adalah karena molornya waktu penilaian, yang diakibatkan oleh kurang kondusifnya situasi lomba pada saat itu.

Itulah penjelasan singkat dari Lovebird Bekasi yang dikutip dari beberapa sumber, agar tidak adanya lagi perdebatan yang dapat merugikan pihak - pihak didalamnya.

ADSENSE HERE!